Senin, 21 November 2011

BUAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUA


Buah berbakti kepada Orangtua


عن عَبْدِ اللَّهِ ابن مسعود قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوْ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي

Dari Ibnu Mas'ud berkata, aku bertanya kepada Rasulullah, "Amalan apakah yang paling dicintai Allah?". Rasulullah menjawab, "Shalat pada waktunya". Aku berkata, "Kemudian apa?". Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua". Aku berkata, "Kemudian apa?". Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah". Ibnu Mas'ud berkata, "Rasulullah menyampaikan ini kepadaku, dan seandainya aku meminta tambah niscaya Rasulullah akan menambahnya".[1]


عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash berkata, seorang lelaki mendatangi Rasulullah dan meminta ijin kepadanya untuk pergi jihad. Maka Rasulullah berkata, "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?". Dia berkata,"Ya". Rasulullah berkata, "Sungguh-sungguhlah untuk berbakti kepada keduanya".[2]


Rabu, 16 November 2011

penyebab anak menjadi durhaka


PENYEBAB ANAK MENJADI DURHAKA
 ada 7 hal faktor penyebab anak menjadi durhaka...
sebaiknya kita pelajari agar kita lebih bijak dalam mendidik mereka
Pertama:
Hilangnya kekuatan AGAMA dan lemahnya IMAN
Seorang hamba apabila mengerjakan dosa atau kemaksiatan dan dia tidak takut kepada Allah, maka dia membuka pintu kejelekan dan kefasikan untuk dirinya. Dosa-dosanya tersebut menjadi sebab kebinasaannya apabila dia tidak bertobat. Termasuk akibat dosa-dosanya tersebut dia menyakiti orang tuanya karena dia mendapati kegalauan hati, kegelapan hati, hitamnya wajahnya dan kerasnya hati yang membawanya untuk berbuat durhaka.

Senin, 14 November 2011

HAL-HAL YANG BUKAN TERMASUK DURHAKA


JANGAN SALAH SANGKA  !
6 HAL INI BUKAN DURHAKA


Ada 6 point yang kebanyakan dari kita menganggapnya sebagai kedurhakaan, padahal BUKAN.....
simak kajian berikut ini:

1-Tidak mentaati kedua orang tua dalam bermaksiat kepada Allah.

Ini masalah yang jelas. Dalam hal ini ada hadits sharih yang melarang.
قَالَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ.
Nabi bersabda, "Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Pencipta".[1] Dan dalam hadits lain:
لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةِ اللَّهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ.
"Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan dalam kebaikan".[2]
Ini umum, tidak boleh taat kepada manusia siapapun orangnya apabila memerintahkan kemaksiatan. Maka tidak boleh mentaatinya dalam bermaksiat kepada Allah.
Berapa banyak para bapak atau para ibu yang meminta para anaknya untuk melakukan perbuatan haram yang mana para anak melaksanakan permintaan tersebut untuk berbakti kepada orang tua mereka. Ini kesalahan orang tua dan kebodohan para anak jika mereka melaksanakan permintaan haram tersebut. Sebagian para ibu meminta untuk memutus silaturahmi dengan sebagaian anaknya dan meninggalkannya serta mengancam bahwasanya tidak akan ridha kepada orang yang tidak mentaatinya sampai hari kiamat. Hendaknya diketahui oleh para orang tua bahwa ketidak taatan para anak dalam hal ini seandainya menimbulkan kerusakan hubungan antara para saudara, sesungguhnya mereka menanggung dosa hal itu. Setiap kalian adalah pemimpin dan dia dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang dia pimpin.
Al-Qurthubi berkata, "Dan kesimpulan bab ini bahwa ketaatan kepada kedua orang tua tidak dilaksanakan apabila membawa anak untuk berbuat dosa besar meninggalkan kewajiban".[3]

Kamis, 10 November 2011

DURHAKA KEPADA ORANG TUA


DURHAKA KEPADA ORANG TUA


عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم رغم أنف رجل ذكرت عنده فلم يصل على ورغم أنف رجل دخل عليه رمضان فانسلخ قبل أن يغفر له ورغم أنف رجل أدرك عنده أبواه الكبر فلم يدخلاه الجنة
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Sungguh hina wajah seseorang, aku disebut di sisinya namun dia tidak mau bershalawat kepadaku. Sungguh hina wajah seseorang, dia mendapati Ramadhan kemudian berakhir bulan Ramadhan namun dia tidak mendapatkan ampunan Allah. Sungguh hina wajah seseorang, dia mendapati kedua orang tuanya di sisinya namun keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga".[1]

عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ الْأُمَّهَاتِ وَوَأْدَ الْبَنَاتِ وَمَنَعَ وَهَاتِ وَكَرِهَ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ
Dari al-Mughirah bin Syu'bah dari Nabi berkata, "Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada kalian durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak (memberkan hak orang) dan meminta (yang bukan haknya), dan membenci pada kalian gosip, banyak tanya dan menyia-nyiakan harta.[2]

Dari Anas berkata, "Nabi ditanya tentang dosa besar, maka Nabi berkata, "Menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh manusia dan persaksian palsu".[3]

hadiah dari seorang putri untuk abinya...


UNTUKMU ABI TERCINTA.......

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, atau yang sedang bersekolah/ nyantri di pondok nun jauh dari kedua orang tuanya…. Pasti akan sering merasa kangen sekali dengan Umminya.
Lalu bagaimana dengan Abi?

Jumat, 04 November 2011

penjamin hutang

Dhoman 
(Jaminan)
Jika hutang menjadi solusi terakhir



Oleh : Abu Riyadl Nurcholis bin Mursidi, Lc

Disaat kondisi terjepit mungkin seseorang membutuhkan dana dari hutangan, akan tetapi karena ulah sebagian oknum yang mangkir dari hutangnya, maka pemilik dana banyak yang enggan meminjamkan hartanya kepada saudaranya seiman, hal ini dikarenakan kehawatiran mereka dari penipuan.
Dalam kasus ini Islam memberikan solusi dalam bentuk gadai atau disebut Ar Rahn untuk menjadi jaminan dalam berhutang, namun bagaimana jika ia tidak memiliki barang yang dapat digadaikan, kemudian bagaimana solusinya?

Dalam dunia ekonomi islam ada suatu jaminan yang disebut dengan istilah dhoman, aqad ini merupakan kemudahan yang Allah berikan kepada hambanya dalam bermuamalah. Dhoman oleh sebagian ulama’ disebut dengan istilah Kafalah, walaupun ada juga dikalangan ulama’ yang membedakan antara definisi dhoman dan kafalah.
Yang mana kafalah sering digunakan dalam urusan jiwa, adapun dhoman untuk urusan harta[1].

Definisi Dhoman dalam istilah Fiqh
Beragam definisi dhoman dalam Fiqih diantanya adalah:
“ penjaminan yang dilakukan oleh seorang yang boleh melakukan Aqad pada beban kewajiban orang lain  yang berhubungan dengan harta”.[2] (Misalkan menjamin pelunasan hutang dll.)

Selasa, 01 November 2011

Tetangga Idaman



TETANGGA IDAMAN

Kedudukan Tetangga dalam Islam

            Perihal tetangga mendapatkan perhatian besar dalam syariat ini. Karena itu tak heran bila Alloh menyebutkannya setelah perintah beribadah hanya kepada-Nya. Alloh berfirman:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua( ibu-bapak), karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.” (An-Nisa’ : 36)

            Bahkan saking pentingnya, sampai-sampai Rosul shalallahu alaihi wasalam bersabda:

                                 مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِثهُ

“Jibril terus saja berpesan kepadaku mengenai tetangga (untuk selalu berbuat baik kepadanya), sampai-sampai aku menyangka akan turun wahyu bahwa seseorang akan mewarisi tetangganya.” (muttafaq ‘alaih)