DOA
PENAWAR HATI YANG DUKA
disaat kita mengalami kesedihan, kegelisahan dan kegundahan, maka adukan hal tersebut kepada Allah Ta'ala
tidak perlu mengadu kepada facebook, twiter, blackberry, atau sejenisnya...
karena mereka tidak dapat membantu apaun jua...
sebaiknya kita gunakan do'a ini:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ
عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ
فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ،
أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ
اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ
رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.
“Ya Allah!
Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu
(Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku
adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau
gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada
seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu
ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku,
cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.” [137] HR. Ahmad 1/391.
Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ،
وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.
“Ya Allah!
Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan
menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan
orang.” HR. Al-Bukhari 7/158. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam senantiasa
membaca doa ini, lihat kitab Fathul Baari 11/173.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ
الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ، لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ
الْكَرِيْمُ.
“Tiada Tuhan
yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. Tiada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai arasy, yang Maha
Agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai
langit dan bumi. Tuhan Yang menguasai arasy, lagi Maha Mulia.” HR. Al-Bukhari
7/154, Muslim 4/2092.
اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ
تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ،
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah! Aku
mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku
sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh
urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” HR. Abu Dawud 4/324,
Ahmad 5/42. Menurut pendapat Al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam
Shahih Abu Dawud 3/959
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ
إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.
“Tiada Tuhan
yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku
tergolong orang-orang yang zhalim.” HR. At-Tirmidzi 5/529 dan Al-Hakim. Menurut
pendapatnya yang disetujui oleh Adz-Dzahabi: Hadits tersebut adalah shahih
1/505, lihat Shahih At-Tirmidzi 3/168
اللهُ اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا.“Allah-Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu.” HR. Abu Dawud 2/87 dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/335
sumber : hisnul muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar