Jumat, 18 Januari 2013

asmara sebelum waktunya

UNTUK YANG TERBUAI ASMARA

goresan tinta seorang wanita yg dilanda rasa..




Jika anugrah itu membahagiakan
Maka cinta yang [katanya] merupakan anugrah dariNYA
Seharusnya juga membahagiakan
Namun adakalanya
Ada yang merasa tak bahagia dengan cinta
Atau janganlah terlalu dini menyebutnya cinta
Mari kita sebut saja sebuah rasa
Rasa yang berbeda
Yang [lagi-lagi katanya] menggetarkan jiwa
Aha..
Mungkin memang belum saatnya
Rasa itu ada
Hingga diri merasa nista dengan rasa
Atau jangan-jangan rasa yang ada
Didominasi oleh nafsu sebagai manusia
Jika itu permasalahannya
Maka titipkanlah rasa pada SANG PENGUASA
Biarkan ia yang belum saatnya, bersamaNYA
Biarkan waktu yang kan menjawabnya
Hingga Dia mengembalikan rasa itu jika saatnya tiba
Wanita... Wanita...
Slalu saja
Bermain dengan rasa
Maka mendekatlah padaNYA
Agar rasa yang belum saatnya
Tetap terjaga
Agar rasa yang ada
Tak membuat hati kecewa
Agar rasa yang dirasa
Tak membuat jauh dariNYA
Biarkanlah diri merasa nista dengan rasa
Jika ternyata nafsu tlah menunggangi ia yang belum saatnya
Hingga akhirnya membuat diri menangis pilu karenanya
Menangis karena menyadari bahwa dirinya masih rapuh ternyata
Masih perlu belajar bagaimana mengelola rasa yang belum saatnya
Ya Rabbana
Hamba titipkan rasa yang belum saatnya
Agar ia tetap suci terjaga
Hingga waktunya tiba

7 komentar:

  1. Ana adalah seorang pemuda yang sering chatting. Jika ana chatting dengan perempuan maka ana tidaklah berbicara kecuali dalam hal yang baik-baik. Saat ini ada seorang perempuan berterus terang kalau dia jatuh cinta kepada ana dan ana sendiri juga sangat mencintainya. Ana juga berharap bisa menikahinya sesuai dengan ajaran Allah dan rasulNya karena dia adalah seorang gadis yang berakhlak, beradab dan taat beragama. Maka ana melamarnya secara tidak resmi melalui telpon.Akan tetapi ayah dan kakaknya tidak menerima lamaran ana dan memaksanya untuk menikah dengan sahabat kakaknya. Inilah awal masalah. Ana mulai sulit tidur selalu teringat kepadanya. Ana katakan kepadanya, “Serahkan urusan kita kepada Allah. Kita tidak boleh menentang takdir”. Ana katakan kepadanya, “Haram bagimu untuk menghubungiku karena engkau akan menjadi istri seseorang”. Namun dia tetap saja menghubungi ana
    Ana sangat mencintainya. Yang jadi permasalahan, bolehkah kami berhubungan via HP dan chatting? Sedangkan dia tak mungkin menjadi istri ana? Pembicaraan ana dengannya sebatas hal yang baik-baik. Kami saling mengingatkan untuk melaksanakan shalat, puasa dan shalat malam. Dan kami saling mengingatkan untuk menambah ketaatan terlebih lagi keluarganya memaksanya untuk menikah dengan dengan lelaki yang tidak dia cintai. Apa yang harus ana lakukan?

    BalasHapus
  2. bisikan syaiton sangat kuat.. ia dapat masuk dari segala arah..

    BalasHapus
  3. buat mas Ibrahim,
    menurut pendapat saya pribadi, selama wanita itu belum jadi istri orang, kita harus tetap usaha, apalagi kita tahu bahwa perjodohan tersebut bertentangan dengan kehendak si wanita itu.

    Cari wanita pendamping yang solehah itu susah bro...
    ada banyak yg sepertinya sholihah tp sebenernya dalemnya busuk busuk juga sebenernya....
    yang penting kita ga khalwat atau bersentuhan dengan dia.

    Kalo masalah chatting melalui bb atau via media social network, saya rasa masih taraf wajar wajar aja apalagi di jaman sekarang ini.

    ikhtiar lah terus mas Ibrahim...sambil berdoa semoga Allah membuka hati keluarganya.

    kan ada hadits yang berkata Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum selama kaum tersebut tidak ber ikhtiar untuk merubahnya ?

    Gimana mau mendapat jodoh solehah kalau kita tidak usaha?
    apalagi ini wanita sholehahnya udah di depan mata...

    harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan istilahnya :p

    ttp itu pendapat saya pribadi, mohon pencerahan dr Ustadz
    syukron

    BalasHapus
  4. ika antum dan si akhwat serius. maka datangi rumahnya menghadaplah kepda ortunya. namun jika hanya berchating ria tanpa ada kejelasan. maka apa artinya?
    apalagi antum udah menyatakan dalam pertanyaan antum
    ;

    "bolehkah kami berhubungan via HP dan chatting? Sedangkan dia tak mungkin menjadi istri ana?"


    bila kemudian setelah usaha ini antum gagal maka obatilah dg menikah dg wanita lain. jika belum dapat maka perbanyak puasa.

    ibnu qoyyim menyatakan bahwa cinta yg seperti ini disebut penyakit isyq dan pelakunya dinamakan usyaaq. salah satu bentuk penyakit hati..

    maka ana nesehatkan datangi rumah melalui piintunya..
    sedangkan cahting yg berlarut larut dg non mahram itu bukan pintu depan..
    tentu ada maksud dan tujuan tertentu , yaitu hawa nafsu.. ibarat ada udang dibalik rempeyek..

    saudaraku ibrohim nailklah pohon kurma niscaya anda akan dapati ribuan akhwat nun juah disana..
    semoga cepat dapat jodoh aamin

    BalasHapus
  5. Nasehat ustadz akan ana pertimbangkan. Jazakallahu khairan katsiron.

    BalasHapus
  6. bismillah...tadz bolehkan seorang akhwat mengajak taarufan telbh dahulu ke seorang ikhwa krna dy mrsa ikhwa tsebut baik agma dan akhlaknya?..mhon jwbnx jazakallah khairan

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh ngajak ta'aruf jika kondisi tidak menimbulkan fitnah, maksud kami sesuai syariah dan tidak melaanggar larangan Allah Ta'ala, tp alangkah baiknya jika menggunakan media saudara atau ortu sendiri secara langsung menawarkan kepada si ikhwan tsb

      Hapus